Jakarta – Pemerintah terus menggenjot pembangunan konstruksi jalan tol Pandaan Malang. Saat ini, pengerjaan konstruksi Jalan Tol Pandaan-Malang seksi 1-3 telah mencapai 99,17%.
Secara keseluruhan, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menilai Jalan Tol Pandaan-Malang bisa beroperasi tidak lama lagi. Desi mengatakan paling lambat awal Mei jalan tol ini bisa digunakan masyarakat.
“Paling lambat awal Mei dari Seksi 1-3, sepanjang 30-an Km. Seksi 4 pekerjaan konstruksi masih berjalan,” ujar Desi pada keterangan resminya, yang dikutip pada Sabtu (23/3/2019).
Uniknya, pembangunan sesi 5 tol ini menurut Desi terganjal situs bersejarah. Desi mengatakan pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ), mengenai keberadaan situs tersebut.
“Kalau bisa sekalian, lebih baik. Seksi 5 masih ada situs. Situsnya ini berada di ujung, di 3 Km terakhir. Minggu depan akan difinalkan di BPJT, Kementerian PUPR, apa yang perlu kami lakukan. Situs tersebut kami harapkan ya dilestarikan saja sehingga Seksi 5 bisa menjadi destinasi (wisata),” kata Desi.
Jalan Tol Pandaan-Malang sendiri memiliki total panjang 38,488 Km. Selain itu, jalan tol ini terdiri dari lima seksi.
Seksi 1 adalah Pandaan hingga Purwodadi sepanjang 15,475 km. Lalu, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8,05 km; Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,10 km; Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km; dan Seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 3,11 km.
Jalan tol ini melintasi Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Setelah beroperasi nanti, Jalan Tol Pandaan-Malang diharapkan akan menjadi bagian vital arus mobilisasi orang serta barang antara Surabaya dan Malang.