TEBING TINGGI, KOMPAS.com – Tahun 2019 ini, PT Jasa Marga Tbk membidik pengelolaan lima jalan tol melalui anak usahanya PT Jasa Marga Tollroad Operation (JMTO). Menyusul disepakatinya pengelolaan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer yang dibangun PT Hutama Karya.   “Ya kami sudah pastikan kelimanya akan dikelola oleh JMTO,” ungkap Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menjawab Kompas.com, saat gelaran Program Pemberdayaan Masyarakat di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Minggu (24/3/2019).

Kelima jalan tol tersebut adalah Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,39 kilometer yang dibangun PT Waskita Toll Road, dan JORR 2 Cengkareng-Kunciran-Serpong-Cinere sepanjang 36,6 kilometer yang dikembangkan oleh masing-masing  PT Jasamarga Kunciran Cengkareng, PT Marga Trans Nusantara, dan PT Cinere Serpong Jaya.

Kemudian Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) sepanjang 14,64 kilometer milik PT Translingkar Kita Jaya, Tol Pandaan-Malang yang membentang 38,48 kilometer yang diusahakan PT Jasamarga Pandaan Malang, dan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sepanjang 53,6 kilometer milik PT Waskita Toll Road.   “Untuk Tol Cengkareng-Kunciran-Serpong-Cinere selesai Semester II tahun 2019. Kalau untuk Tol Cijago yang punya Kompas ya, seksi I sudah kita operasikan. Kami harap seluruhnya bisa dioperasikan,” terang Desi.   Selain itu, menurut Desi, saat ini Jasa Marga juga tengah mengusahakan pengelolaan ruas tol lainnya milik PT Hutama Karya. Hanya, dia tak ingin mengungkapkan nama ruas tol tersebut karena masih dibahas bersama.

“Kami lagi duduk bersama dengan Hutama Karya,” imbuh Desi.   Ada pun rencana pengambil alihan konsesi dari badan usaha jalan tol (BUJT) lain, Desi mengatakan Jasa Marga masih harus menunggu keputusan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).   “Sejauh ini belum ada tender baru ya. Kami masih menunggu dari BPJT,” kata Desi.   Selain mengelola jalan tol, JMTO juga diketahui mengembangkan sistem transaksi nirsentuh tanpa henti berbasis teknologi Radio Frequency Identification (RFID) atau Single Lane Free Flow (SLFF).   Sistem ini merupakan pengembangan dari teknologi Electronic Toll Collection (ETC) menuju sistem Multi Lane Free Flow (MLFF).   Sistem ini sudah diujicobakan di Tol Bali Mandara dan Tol Sedyatmo. Ke depan, sistem transaksi nirsentuh tanpa henti ini akan diterapkan di 200 gerbang tol (GT).

Sumber: https://properti.kompas.com/read/2019/03/24/120010021/jasa-marga-tollroad-operation-incar-5-pengelolaan-jalan-tol