Jakarta – Pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berlanjut. Teranyar adalah Provinsi Bengkulu yang segera punya jalan tol yang membentang di ruas Lubuk Linggau yang ada di Sumatera Selatan menuju Bengkulu.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu.
Penandatanganan PPJT dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dan Direktur Utama PT Hutama Karya, Bintang Perbowo di Balai Semarak, Bengkulu, Jumat (15/3/2019). Begini cerita lengkapnya:
Penerintah menunjuk PT Hutama Karya untuk membangun Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu.
Tol ini direncanakan memiliki total panjang 95 km dan menjadi tol pertama di Bengkulu. Jalan tol ini sekaligus menjadi bagian dari ruas tol Trans Sumatera yang juga tengah dikebut pembangunannya.
Direktur Utama HK Bintang Perbowo mengatakan keberadaan tol ini akan sangat membantu lalu lintas dari Bengkulu yang merupakan kawasan pantai dan pelabuhan di sisi barat Sumatera dengan sejumlah wilayah lain di sebelah timur Pulau Sumatera.
Pembangunan jalan tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu direncanakan menelan biaya Rp 33,12 triliun.
“Pembangunan jalan tol ini menelan biaya Rp 33,12 triliun dengan panjang 95 km yang terdiri dari 3 seksi,” ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dalam laporannya usai penandatanganan PPJT tersebut di Balai Semarak, Bengkulu, Jumat (15/3/2019).
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama HK Bintang Perbowo mengatakan, total biaya pembangunan yang mencapai Rp 33,12 triliun itu bakal bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman perbankan.
“Ini dari PMN tahun 2019. Berapa nilainya?Karena ini LHR-nya (lalu lintas harian rata-ratanya) masih kecil, kemungkinan porsi PMN-nya akan lebih besar, bisa 60%, 40%-nya pinjaman bank,” tandas dia.
Kepala Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya (HK) Agung Fajarwanto mengatakan, jalan tol ini bakal dilengkapi dengan terowongan yang menembus bukit barisan.
“Bengkulu ini kan kalau mau ke tengah (wilayah tengah Pulau Sumatera) terhalang oleh bukit barisan. Nah ini akan kita buat terowongan yang menembus Bukit Barisan,” ujar dia ditemui di Balai Semarak, Bengkulu, Jumat (15/3/2019).
Selain terowongan, jalan tol yang terdiri dari 3 seksi pekerjaan ini juga akan dilengkapi dengan dua jembatan bentang panjang.
“Karena kita melewati jurang yang cukup dalam, jalan tol ini akan dibangun jembatan bentang panjang dengan ketinggian bisa mencapai 90 meter,” sambungnya.
Jalan tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95 km terdiri dari 3 seksi pekerjaan yakni seksi Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 km, Kepahiang-Taba Penanjung 23,7 km dan Lubuk Linggau-Kepahiang sepanjang 54,4 km.
Target penyelesaian konstruksi seluruh jalan tol ini adalah Desember 2022. Sementara untuk tahap awal, ditargetkan ruas pertama tol ini rampung di Maret 2021.
“Maret 2021 itu saya harap adalah target terlama. Artinya saya harap bisa lebih cepat dari Maret 2021,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono usai penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tol tersebut di Balai Semarak, Bengkulu (15/3/2019).
Kemudian secara bertahap, ditarget seksi tiga jalan tol ini ditarget rampung Januari 2022 dan seksi dua rampung pada Desember 2022.